Kamis, 02 Desember 2021

"Peran MII dalam Menjawab Tantangan Zaman"

 

Perubahan zaman pasti akan terjadi cepat atau lambat, baik kita sadari maupun tidak kita sadari, yang pasti perubahan pasti akan terjadi. Perubahan zaman terjadi karena adanya kemajuan diberbagai aspek kehidupan, terkhusus dibidang Teknologi dan Informasi yang terus menerus mengalami kemajuan. Atas kemajuan inilah banyak tantangan-tantangan yang hadir ditengah-tengah masyarakat. Ditambah lagi munculnya Covid-19 yang tersebar dua tahun terakhir dibelahan dunia.

Sebagai mahasiswa dan juga sebagai kader PMII, sikap yang paling utama untuk menghadapi tantangan zaman yakni dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan intelektual. Karena dengan adanya intelektual yang tinggi bisa menjadi jawaban atas persoalan yang ada dan kita tidakakan mudah tergilas oleh zaman yang semakin canggih saat ini. Kedua nilai ini snagat penting karena kita sebagai kader dan juga mahasiswa adalah harapan nyata bagi masyarakat kelak ketika kembali ke kampung halaman. Hanya dengan sikap itu gerakan kader PMII akan diperhitungkan oleh semua kalangan.

Sikap intelektual itu bukan berarti kegiatan yang selalu berkaitan dengan bidang keilmuan yang menjadi bidang mahasiswa di dalam jurusan atau dengan kata lain keilmuan yang hanya ada di SKS, tetapi jauh lebih substantif adalah kepekaan mahasiswa dalam membaca diskursus-diskursus keilmuan yang berkembang. Misalkan, kajian keagamaan dan kenegaraan yang diselenggarakan oleh Rayon Dakwah dan Komunikasi (Radasi). Jika dijabarkan maka ilmu-ilmu seperti filsafat, sosial, budaya, sastra, politik dan sebagainya sangat penting untuk dikembangkan. Sehingga akan mencapai pada diskusi intelektual yang dinamis dan menambah wawasan keilmuan.

Karena seperti yang kita ketahui bahwa dimasa saat ini (Covid-19) kita diharuskan beraktifitas dari rumah saja. Dari awalnya yang kita bisa bergerak bebas menjadi sulit untuk bergerak. Dari problem ini tentu kita sebagai kader muda tidak boleh sampai lengah akan halini. Jangan sampai kita hanya bersantai, tidak boleh keluar rumah maka tidak ada aktifitas. Tidak, hal ini merupakan kesalahan besar. Justru karena dengan adanya tantangan di masa covid-19 ini kita buktikan bahwasanya kita sebagai kader PMII mampu menghadapi tantangan ini dengan hati yang lapang dan mampu melewatinya, tanpa menghentikan semua aktifitas pengkaderan.

Tidak hanya cukup dengan itu, sikap yang juga harus diambil oleh kader PMII yakni dalam dunia tulis menulis. Karena seperti yang kita ketahui bahwasanya sebagai mahasiswa tidak akan pernah lepas dari kegiatan menulis. Contohnya dalam tugas makalah, skripsi, laporan KKN dan lain-lain adalah beberapa contoh dari aktivitas mahasiswa yang selalu terkait dengan dunia tulis. Terlebih kita dituntut untuk bisa membiasakan menulis dapat mempertajam nalar kritis mahasiswa dan analisis terhadap penelitian yang akan ditempuh. Maka perlu adanya wadah bagi kader ubtuk mengembangkan penulisannya.

Salah satu contoh untuk menangani hal ini yakni dengan mengadakan webinar kepenulisan. Yangmana didalam webinar tersebut memuat hal-hal yang berkaitan erat dengan kepenulisan. Berisi jawaban atas persoalan-persoalan yang sering dihadapi dalam bidang tulis-menulis. Seperti yang pernah diselenggarakan oleh Rayon Dakwah dan Komunikasi atau yang biasa disingkat RADASI Komisariat UIN Sunan Ampel Surabaya yakni dengan menyelenggarakan kajian kepenulisan essai. Selesai kajian tersebut tidak langsung selesai, akan tetapi dibarengi tengan tugas membuat essai. Yang kemudian di publikasikan ke situs web (Radasi.id).

Dari itu semua bisa dipastikan bahwa untuk menjawab perubahan tantangan  zaman yang paling subtantif yakni di bidang intelektual. Dengan menguasai intelektualisme merupakan langkah awal  untuk bersaing dalam segala bidang, seperti menjadi aktivis, guru, dosen, pejabat pemerintah, wartawan, pengusaha, tokoh masyarakat, seniman dan lain-lain. Maka kita sebagai kader PMII diharapkan mampu untuk meningkatakan nilai moral dan juga intelektual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar