Perubahan zaman pasti
akan terjadi cepat atau lambat, baik kita sadari maupun tidak kita sadari, yang
pasti perubahan pasti akan terjadi. Perubahan zaman terjadi karena adanya
kemajuan diberbagai aspek kehidupan, terkhusus dibidang Teknologi dan Informasi
yang terus menerus mengalami kemajuan. Atas kemajuan inilah banyak
tantangan-tantangan yang hadir ditengah-tengah masyarakat. Ditambah lagi
munculnya Covid-19 yang tersebar dua tahun terakhir dibelahan dunia.
Sebagai mahasiswa
dan juga sebagai kader PMII, sikap
yang paling utama untuk
menghadapi tantangan zaman yakni dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
moral dan intelektual. Karena
dengan adanya intelektual yang tinggi bisa menjadi jawaban atas persoalan yang
ada dan kita tidakakan mudah tergilas oleh zaman yang semakin canggih saat ini.
Kedua nilai ini snagat penting karena kita sebagai kader dan juga mahasiswa adalah
harapan nyata bagi masyarakat kelak ketika kembali ke kampung halaman. Hanya dengan sikap
itu gerakan kader PMII akan diperhitungkan oleh semua kalangan.
Sikap intelektual
itu bukan berarti kegiatan yang selalu berkaitan dengan bidang keilmuan yang
menjadi bidang mahasiswa di dalam jurusan atau dengan kata lain keilmuan yang
hanya ada di SKS, tetapi jauh lebih substantif adalah kepekaan mahasiswa dalam
membaca diskursus-diskursus keilmuan yang berkembang. Misalkan, kajian keagamaan dan kenegaraan yang
diselenggarakan oleh Rayon Dakwah dan Komunikasi (Radasi). Jika dijabarkan
maka ilmu-ilmu seperti filsafat, sosial, budaya, sastra, politik dan sebagainya
sangat penting untuk dikembangkan. Sehingga akan mencapai pada diskusi
intelektual yang dinamis dan menambah wawasan keilmuan.
Karena seperti yang kita ketahui bahwa
dimasa saat ini (Covid-19) kita diharuskan beraktifitas dari rumah saja. Dari awalnya
yang kita bisa bergerak bebas menjadi sulit untuk bergerak. Dari problem ini
tentu kita sebagai kader muda tidak boleh sampai lengah akan halini. Jangan sampai
kita hanya bersantai, tidak boleh keluar rumah maka tidak ada aktifitas. Tidak,
hal ini merupakan kesalahan besar. Justru karena dengan adanya tantangan di masa
covid-19 ini kita buktikan bahwasanya kita sebagai kader PMII mampu menghadapi
tantangan ini dengan hati yang lapang dan mampu melewatinya, tanpa menghentikan
semua aktifitas pengkaderan.
Tidak hanya cukup
dengan itu, sikap yang juga harus diambil oleh kader PMII yakni dalam dunia tulis
menulis. Karena seperti
yang kita ketahui bahwasanya sebagai mahasiswa tidak akan pernah lepas dari kegiatan
menulis. Contohnya dalam tugas
makalah, skripsi, laporan KKN dan lain-lain adalah beberapa
contoh dari aktivitas mahasiswa yang selalu terkait dengan dunia tulis. Terlebih kita dituntut untuk bisa membiasakan menulis dapat mempertajam
nalar kritis mahasiswa dan analisis terhadap penelitian yang akan ditempuh. Maka perlu adanya wadah bagi kader ubtuk
mengembangkan penulisannya.
Salah satu contoh untuk menangani hal ini
yakni dengan mengadakan webinar kepenulisan. Yangmana didalam webinar tersebut
memuat hal-hal yang berkaitan erat dengan kepenulisan. Berisi jawaban atas
persoalan-persoalan yang sering dihadapi dalam bidang tulis-menulis. Seperti yang
pernah diselenggarakan oleh Rayon Dakwah dan Komunikasi atau yang biasa
disingkat RADASI Komisariat UIN Sunan Ampel Surabaya yakni dengan menyelenggarakan
kajian kepenulisan essai. Selesai kajian tersebut tidak langsung selesai, akan
tetapi dibarengi tengan tugas membuat essai. Yang kemudian di publikasikan ke
situs web (Radasi.id).
Dari itu semua
bisa dipastikan bahwa untuk
menjawab perubahan tantangan zaman yang paling
subtantif yakni di bidang intelektual. Dengan menguasai
intelektualisme
merupakan langkah awal untuk bersaing dalam
segala bidang, seperti menjadi
aktivis, guru, dosen, pejabat
pemerintah, wartawan, pengusaha, tokoh masyarakat, seniman dan lain-lain. Maka kita sebagai kader PMII diharapkan mampu untuk meningkatakan nilai
moral dan juga intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar