Senin, 06 Desember 2021

Artikel Hadits - Shohih Bukhori No. 4397

 

Hadits ini merupakan salah satu hadit yang menjelaskan mengenai penolakan dakwah nabi yang dilakukkan oleh para penguasa. Hadits ini menceritakan saat Nabi berdakwah secara tebuka di Bukit Shoffa. Nabi menyeru umatnya ntuk berkumpul dan bila ada dari mereka yang tidak dapat menghadirinya, maka perluadanya mereka membawa utusan untuk hadir di sana. Kemudian Nabi bersabda “Apa pendapat kalian jika kuberitahukan kepada kalian bahwa pasukan berkuda dari musuh di balik lembah ini akan menyerang kalian apakah kalian akan membenarkanku (mempercayaiku)?”. Kemudian mereka menjawab: Tentu, karena kamu tidak pernah berdusta. Mereka sudah sangat percaya kepada Nabi, karena Nabi selalu berkata jujur.

Kemudian Nabi bersabda Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan adzab yang berat. Maka Abu Lahab berkata: 'Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami?! Celakalah kamu! Maka Allah azza wa jalla menurunkan "Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa. Inilah asbabul nuzul dari QS. Al-Lahab, yangmana turun karena Abu Lahab mencelah Nabi akan celaka dan bianasa. Namun hal ini justru berbanding terbalik, Abu Lahablah yang akan celaka dan binasa.

Dari pemaparan di atas, kita dapat mengambil hikmah untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari, yakni:

1. Berperilaku jujur dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Jujur dalam perkataan, perbuatan. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

2.   Menghindari perilaku mencaci maki orang lain.

3. Tidak mudah percaya akan ucapan orang lain, cari kebenarannya terlebih dahulu (tabayyun).

A.           HADIST BUKHARI NO - 4397

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الصَّفَا فَجَعَلَ يُنَادِي يَا بَنِي فِهْرٍ يَا بَنِي عَدِيٍّ لِبُطُونِ قُرَيْشٍ حَتَّى اجْتَمَعُوا فَجَعَلَ الرَّجُلُ إِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَخْرُجَ أَرْسَلَ رَسُولًا لِيَنْظُرَ مَا هُوَ فَجَاءَ أَبُو لَهَبٍ وَقُرَيْشٌ فَقَالَ أَرَأَيْتَكُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا بِالْوَادِي تُرِيدُ أَنْ تُغِيرَ عَلَيْكُمْ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا نَعَمْ مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ إِلَّا صِدْقًا قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ تَبًّا لَكَ سَائِرَ الْيَوْمِ أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا فَنَزَلَتْ { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ }

Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Murrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: Dan peringatkanlah keluargamu yang terdekat, (As Syu'ara: 214). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke Shofa dan berteriak memanggil-manggil; 'Wahai bani Fihr, wahai Bani 'Adi dari keturunan Quraisy! Hingga orang-orang pun berkumpul dan apabila ada di antara mereka yang tidak bisa hadir, mereka mengutus utusan untuk menghadirinya. Demikian juga Abu Jahal dan orang-orang Quraisy pun berdatangan. Beliau bersabda: 'Apa pendapat kalian jika kuberitahukan kepada kalian bahwa pasukan berkuda dari musuh di balik lembah ini akan menyerang kalian apakah kalian akan membenarkanku (mempercayaiku)? Mereka menjawab: Tentu, karena kamu tidak pernah berdusta. Lalu beliau berkata: 'Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan adzab yang berat. Maka Abu Lahab berkata: 'Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami?! Celakalah kamu! ia berkata: Maka Allah azza wa jalla menurunkan "Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa." (QS. Al-Lahab: 1)”.

B.            JALUR SANAD

Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthallib bin Hasyim -  Sa'id bin Jubair bin Hisyam -  Amru bin Murrah bin 'Abdullah bin Thariq - Sulaiman bin Mihran - Hafsh bin Ghiyats bin Thalq - Umar bin Hafsh bin Ghiyats.

Nama Lengkap Umar bin Hafsh bin Ghiyats. Kalangan Tabi'ul Atba' kalangan tua. Kuniyah  Abu Hafsh. Negeri semasa hidup di Kufah. Wafat pada tahun 222 H.




SYAFI’ATUL AMALAH – 04020120065

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM – A4

TUGAS ARTIKEL HADITS DAKWAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar